Ihsan, Berbuat Yang Terbaik dalam mambangun
Ihsan
merupakan puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi tujuan seluruh hamba
الله سبحانه وتعالى. Sebab, ihsan
menjadikan kita sosok yang mendapatkan kemuliaan dari-Nya. Sebaliknya, seorang
hamba yang tidak mampu mencapai tujuan ini akan kehilangan kesempatan yang
sangat mahal untuk menduduki posisi terhormat dimata الله سبحانه وتعالى. Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
pun sangat menaruh perhatian akan hal ini, yaitu mencapai ibadah yang sempurna dan akhlak yang
mulia.
الله سبحانه وتعالى berfirman dalam Al-Qur`an mengenai hal
ini.
Jika kamu berbuat
baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri…” (al-Isra’: 7)
“…Dan berbuat
baiklah (kepada oraang lain) seperti halnya الله berbuat baik terhadapmu….” (al-Qashash:77)
Ibnu Katsir
mengomentari ayat di atas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang dimaksud dalam
ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh makhluk الله سبحانه وتعالى
Kewajiban Berbuat Ihsan.
Pertama,
Al-Qur`an
Dalam Al-Qur`an, terdapat seratus enam puluh enam ayat
yang berbicara tentang ihsan dan implementasinya. Dari sini kita dapat menarik
satu makna, betapa mulia dan agungnya perilaku dan sifat ini, hingga mendapat
porsi yang sangat istimewa dalam Al-Qur`an. Berikut ini beberapa ayat yang
menjadi landasan akan hal ini.
“…Dan berbuat baiklah kalian karena
sesungguhnya الله mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (al-Baqarah:195)
“Sesungguhnya الله
memerintahkanmu untuk berbuat adil dan kebaikan….” (an-Nahl: 90)
“…serta ucapkanlah
kata-kata yang baik kepada manusia….” (al-Baqarah: 83)
“…Dan berbuat
baiklah terhadap dua orang ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan para
hamba sahayamu….” (an-Nisaa`:
36)
Kedua; As-Sunnah.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun sangat memberi perhatian terhadap
masalah ihsan ini. Sebab, ia merupakan puncak harapan dan perjuangan seorang
hamba. Bahkan, diantara hadist-hadist mengenai ihsan tersebut, ada
beberapa yang menjadi landasan utama dalam memahami agama ini. Rasulullah saw.
menerangkan mengenai ihsan, ketika ia menjawab pertanyaan Malaikat Jibril
tentang ihsan dimana jawaban tersebut dibenarkan oleh Jibril, dengan mengatakan
:
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ
تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Engkau menyembah الله
seakan-akan engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak dapat melihat-Nya,
maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR.
Muslim)
Di kesempatan yang
lain, Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ
كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ
وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ
وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ .
[رواه مسلم]
Terjemah hadits :
Dari Abu
Ya’la Syaddad bin Aus radhiاللهuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam bersabda : Sesungguhnya الله telah menetapkan perbuatan baik (ihsan)
atas segala sesuatu . Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal
tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah
kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.
(Riwayat
Muslim)
Berbuat ihsan
kepada pemakai bangunan
Kepada
semua makhluk kita wajib berbuat ihsan, demikian pula dalam membangun bangunanpun
kita wajib berbuat ihsan, yaitu kepada penghuninya, dengan membuat bangunan
yang nyaman dan aman.
“…Dan berbuat
baiklah (kepada oraang lain) seperti halnya الله berbuat baik terhadapmu….” (al-Qashash:77)
Meskipun yang kita bangun bukanlah rumah kita, dan kita
tidak akan menggunakannya, tetaplah kita harus membuatnya sebagaimana milik
kita dan akan digunakan oleh kita. Dalam hal ini dalam membuat tangga.
Dalam buku ilustrasi desain Interior, Francis D.K. Ching menjelaskan Tangga adalah sarana sirkulasi vertikal
antara lantai-lantai dari suatu bangunan, dalam mendesain tangga ada dua
kriteria terpenting yaitu keselamatan dan kemudahan untuk dinaiki dan dituruni.
Tinggi dan lebar anak tangga harus
sesuai dengan gerak tubuh kita, kemiringan perlu diperhatikan, jika curam akan
sangat melelahkan saat menaikinya dan menakutkan secara psikologis saat
menuruninya, dan bisa menimbulkan kecelakaan tergelincir. Jika landai injakan
harus cukup lebar sesuai langkah kita.
Dari
hasil riset terbukti bahwa untuk menaiki sebuah tangga dibutuhkan tenaga "2x
Lipat" daripada berjalan ditempat datar. sebab itu kemiringan tangga
disyaratkan maksimum 35°-40°. Atau menurut keseringan digunakannya tangga, bisa
saja tangga dibuat 60° karena digunakan menuju loteng yang hanya digunakan
sebagai gudang, yang belum tentu satu bulan sekali dipakai.
Dalam buku ilustrasi desain
Interior, Francis D.K. Ching ada 3 pedoman umum yang dapat dipakai untuk
menentukan proporsi yang benar antara ukuran tinggi dan lebar anak tangga,
salah satunya adalah :
Keterangan:
T = Langkah
datar maju (Trade)
R = Langkah
naik (Riser)
57-65 =
Panjang langkah rata-rata orang dewasa berjalan ditempat datar
.
Dari rumus diatas diperoleh Riser = 16-20 cm, agar masih terasa mudah di daki.
Tread = 26-30
cm, agar telapak kaki dapat berpijak penuh
jumlah anak tangga sama dengan jumlah tread(T), yaitu Jumlah riser (R) dikurangi satu ( ∑T=∑R-1)
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam perencanaan suatu tangga adalah sebagai berikut:
Mengetahui luas ruangan yang
tersedia untuk tangga.
Mengetahui beda tinggi lantai bawah
dan lantai diatasnya.
Banyaknya anak tangga maksimum 20
dan jika lebih perlu dibuat bordes (lebar bordes 80-150 cm atau sesuai lebar
tanggga ).jika tangga :
Dilalui 1 orang lebar = 60~90
cm
Dilalui 2 orang lebar = 80~120
cm
Dilalui 3 orang lebar = 150~300 cm
section stair |
detail Tread and Riser |
CARA MENGHITUNG TANGGA
Silkan download stair calculator
semoga jadi amal sholeh